Rabu, 05 Februari 2014

Dalam Gelap


Kadang ada yang datang tiba – tiba
Bukan,
Bukan nyamuk yang ingin meminta sedekah sekadar setetes darah
Tapi seulas senyuman saat kita merasa ingin meratap
Dan tawa saat terasa sakit di dada
Berapa lama ia akan bertahan?

Dalam gelap ada yang datang menyelinap tiba – tiba
Lalu bertanya dengan jujur pada tiap sudut – sudut di dada
Adakah ikhlas segala sujud yang ambruk ke tanah?
Ataukah ia hanya sekadar pembuktian untuk segala pinta
Yang selalu mengalir lewat lisan
Sementara hati terlalu sibuk untuk tafakur sejenak pada pagi dan senja

Hidup terus bergulir di antara langit, bumi, dan pena
Kadang menyusup pula diam – diam lintingan harta
Yang buat kita mengantongi jiwa,
Atau sekedar menenteng hari akhir
Untuk kemudian bisa kita lepaskan kapan saja
Sementara di dada ini telah melekat lencana nomor urut antrean
Menuju rumah terakhir

Lihat!
Di sana tertulis angka tujuh
Namun saat angka enam telah tiba masanya,
Ternyata kita masih saja sibuk menghitung dan tertawa – tawa
Kemudian lupa pada masa saat tangan dan kaki berkata


#ArRifa’ah (2012).

0 komentar:

Posting Komentar